LOMBOKDAILY.NET -Wakil Bupati Lombok Tengah Doktor HM Nursiah S,Sos M,SI melaksanakan Kegiatan Tatap muka bersama Puluhan masyarakat Desa Muncan Kecamatan Kopang Kabupaten Loteng jum’at (21/9/2024).
Dalam kesempatan itu Nursiah banyak bercerita tentang kabupaten Lombok Tengah selama kepemimpinannya dengan Bupati Pathul Bahri. Kendati pada usai dilantik mengalami Krisis Ekonomi yakni Pandemi Covid 19.
Masyarakat Desa Muncan kemudian menyampaikan sejumlah aspirasinya kepada Wakil Bupati Loteng HM Nursiah diantaranya mengenai persoalan pemekaran Desa, bidang pertanian, parawisata hingga persoalan jalan Desa.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Doktor HM Nursiah menceritakan, dirinya dilantik bersama Lalu Pathul Bahri pada tanggal 26 Februari 2021. Saat memulai pemerintahannya, Pathul-Nursiah langsung dihadapi dengan persoalan krisis ekonomi pandemi Covid-19,” betapa tidak pada saat itu semua orang sangatlah tidak biasa berbuat apa apa. Bisa dibayangkan begitu dilantik langsung diberikan tugas bagaimana menangani yang terinfeksi, tempat isolasi, darimana pembiayaan, kebutuhan alat dan lain sebagainya. Namun Alhamdulillah berkat do’a kita semua Sehingga Alhamdulillah bisa tertangani. Namun hal itu membuat banyak berubah. Keuangan (APBD) kita berubah menjadi ke kesehatan. Hingga akhirnya RPJMD Lombok Tengah baru bisa kita mulai pada tahun 2023,” jelas HM Nursiah.
Dikatakan HM Nursiah, selama sisa dua tahun kepemimpinan, pihaknya bersyukur banyak sekali peningkatan pembangunan.
Menurutnya jika dihitung berbagai program yang sudah dilaksanakan, maka sudah terealisasi meskipun ada keluhan keluarga Kabupaten Lombok Tengah.
Berbagai bentuknya banyak sekali di antaranya pembangunan jalan yang sudah mencapai 88 persen dengan status mantap.
Pihaknya tinggal menyelesaikan sisanya sebanyak 12 persen sehingga dibutuhkan keberlanjutan pembangunan untuk proses berikutnya.
“Di bidang kesehatan, pernah kita usulkan supaya puskesmas kita ini Puskesmas Kopang menjadi Rumah Sakit Pratama. Nantinya dengan dua gedung sudah cukup untuk memberikan pelayanan kesehatan,” jelasnya.
Dikatakannya, angka kasus Stunting di daerah setempat telah menurun bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, karena mencapai 10,14 persen.
“Angka stunting di Kabupaten Lombok Tengah mencapai 10,14 persen atau telah di bawah target nasional yakni 14 persen,” kata HM Nursiah.
la mengatakan, angka kasus stunting di Lombok Tengah pada akhir 2023 mencapai 13,34 persen atau sudah di bawah target Nasional.
Namun pemerintah daerah terus melakukan terobosan dengan pemberian makanan tambahan, sehingga angka stunting terus mengalami penurunan setiap bulan.
Capaian membanggakan lainnya adalah kemiskinan di Lombok Tengah saat ini hanya 12,07 persen.
“Alhamdulillah Pasar Jelojok terus kita tingkatkan. Dan sekarang bakal kita kembangkan termasuk pengusulan pembangunan jalan Nasional Jelojok-Praya,” pungkasnya.
Penulis : Rossi
Editor : Rosidi
Sumber Berita : Lombokdaily.net