Lombok Tengah, – Surya Widi Alam, seorang jurnalis yang akrab disapa Widi, diduga mengalami intimidasi dan penamparan oleh sejumlah oknum yang disebut berasal dari salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Lombok Tengah. Peristiwa ini kemudian dilaporkan oleh Widi ke Mapolres Lombok Tengah untuk ditindaklanjuti secara hukum.
Dalam klarifikasinya, Tuan Enal, salah satu pihak yang terlibat, membantah keras tudingan bahwa dirinya menggerat Widi. “Jadi saya tidak menggerat seperti yang diberitakan, saya cuma merangkul, banyak saksinya,” ujar Hari menimpali. Namun demikian, pihaknya mengakui sempat meminta Widi untuk menghapus berita tersebut, namun Widi menolak dan memilih menggunakan hak jawab.
“Kami memang minta berita dihapus kalau bisa tetapi Widi menolak dan meminta saya untuk menggunakan hak jawab kami,” jelas Tuan Enal. Ia juga menambahkan bahwa setelah kejadian tersebut, kedua belah pihak saling meminta maaf dan berpelukan sebelum pulang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Terkait laporan yang dibuat Widi ke Polres, Tuan Enal menyatakan tidak mempermasalahkan hal tersebut. “Gak masalah dilaporkan, kami hargai itu, kami akan ikuti prosesnya. Namun yang pasti, kami merasa tidak salah dalam peristiwa itu. Akan tetapi kami berharap hal ini diselesaikan baik-baik,” pungkasnya. Ia juga mengaku hal itu dilakukannya spontan murni pribadi. Kasus ini menjadi viral dan mendapat perhatian dari berbagai pihak, termasuk Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) NTB dan Komunitas Kebebasan Jurnalis (KKJ) NTB yang memberikan dukungan agar polisi menyelesaikan kasus ini dengan delik pers.
Pihak kepolisian Lombok Tengah saat ini masih melakukan penyelidikan terkait laporan tersebut untuk memastikan proses hukum berjalan sesuai ketentuan.|®|
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi
Sumber Berita : Lombokdaily.net























