LOMBOKDAILY.NET – Beragam persoalan diserap Bakal Calon Gubernur Dr H Lalu Muhamad Iqbal ketika turun ke bawah. Sejumlah petani mengeluhkan soal pengairan dan pupuk yang membuat petani pusing.
“Keluhan-keluhan dari petani ini tidak boleh kita abaikan. Provinsi kita (NTB) menjadi lumbung pangan nasional, ” katanya, Kamis 27 Juni 2024.
Keluhan tersebut disampaikan pada saat Mantan Dubes Turki ini blusukan ke Dusun Mt. Perigi, Desa Menceh, Sakra Timur. Dalam Pertemuan dihadiri oleh Kepala Wilayah dan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) petani mengeluhkan masalah pengairan dan irigasi saluran primer, sekunder dan tersier.
“Saya berkomitmen untuk menyelesaikan masalah irigasi di daerah Menceh, ” ucapnya.
Sementara untuk pupuk subsidi, lanjut santri jebolan Ponpes Assalam, Surakarta ini dari data yang kami terima bahwa ada informasi yang tidak sinkron dan tidak sampai ke pusat. Untuk urusan pupuk ini dirasakan oleh petani secara menyeluruh.
“Kedepannya Kita harus punya alternatif untuk pupuk agar tidak lagi bergantung pada pupuk subsidi saja,” ujarnya.
“Saya siap menandatangani komitmen politik untuk menuntaskan keluhan dari petani ini, ” sambungnya.
Ketua Pekasih Desa Menceh kepada Lalu Iqbal mengaku, petani memiliki bendungan di utara yaitu Bendungan Pandan Dure.
“Wilayah kami tidak mendapatkan manfaat yang maksimal dari adanya bendungan tersebut, kami sempat meminta di provinsi untuk dibukakan sedikit saja agar kami tidak mengalami gagal panen,” katanya.
Sementara Muhammad Zaenuddin menyampaikan, susahnya pupuk menjadi problem wajib saat musim tanam. Perlu ada perhatian serius. Ia pun senang dengan janji Lalu Iqbal yang akan membantu petani.
Seperti diketahui Provinsi NTB yang menjadi lumbung pangan nasional produktivitas padinya terus mengalami peningkatan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) NTB Tahun 2023, panen padi sepanjang bulan januari hingga desember tahun 2023 Yang mengalamai kenaikan sebesar 5,89 persen di bandingkan tahun sebelumnya.
Berdasarkan hasil Survei KSA, realisasi luas panen padi sepanjang Januari hingga Desember 2023 mencapai sekitar 287,51 ribu hektare, atau mengalami kenaikan sebesar 17,42 ribu hektare (6,45 persen) dibandingkan 2022 yang sebesar 270,09 ribu hektare.
Puncak panen padi pada 2023 selaras dengan 2022 yaitu terjadi pada bulan Maret. Luas panen padi pada Maret 2023 adalah sebesar 73,77 ribu hektare, sedangkan pada Maret 2022 luas panen padi mencapai 84,41 ribu hektare. (Sritazaka)