LOMBOKDAILY.NET – Dimanapun kader partai demokrat, akan selalu bisa memperjuangkan kepentingan rakyat. Demikian disampaikan Calon Anggota DPRD Provinsi NTB, H.Rais Ishak SH, Rabu 24 Januari 2024 pada acara silaturrahmi kader dan relawan yang digelar di kopang Lombok Tengah.
Saat ini yang menjadi rebutan ketika seorang caleg terpilih menjadi anggota dewan, maka komisi yang banyak menjadi rebutan adalah komisi-komisi “basah” yang banyak bersinggungan dengan proyek.
“Kalau di daerah itu seperti komisi satu, komisi tiga dan komisi empat menjadi rebutan, karena urusanya uang, urusanya proyek. Tapi kalau komisi satu, komisi delapan, ini urusanya ibadah. Tetapi kita bisa ciptakan itu, itulah hebatnya kader-kader demokrat. Karena dimanapun dia berada, dia mampu berbuat untuk kepentingan rakyat,”ujar H.Rais.
Hal itu sesuai dengan tagline partai demokrat “peduli dan memberi solus.” Karena demokrat saat ini tidak ingin melihat masyarakat bingung sehingga berjuang untuk terus memberikan solusi. Caranya tegas H.Raiz, dengan memilih kader demokrat duduk di parlemen.
“Saya ini petarung. Dan sudah tujuh kali “perang.” Mau pakai bom saya buat bom sendiri! Mereka kan beli bomnya, saya membuatnya!” ujar mantan kepala desa 2 periode ini.
“Ada lagi yang bilang, ada kelompok pengajian. Ya silahkan ngaji, bagus itu orang ngaji, tidak ada yang larang orang mengaji. Tapi dalam rangka mewujudkan pembangunan, kita harus berada di tempat yang sama. Itulah makna gotong royong, makna partisipasi, makna kebersamaan. Ya ngaji kita ngaji, asal jangan kemudian urusan politik, kita pecah belah,”tandas kader senior demokrat ini.
Dalam banyak peristiwa, gara-gara urusan politik justeru ada yang sampai berkelahi sesama teman bahkan ada yang sampai mengusir menantu. Padahal sejatinya pemilu merupakan pesta demokrasi, tempat untuk berpesata, bergembira dan berbahagia.
“Yang namanya kita pesta, kita senang-senang, bernyanyi, goyang gemoy kah namanya,”imbuh H.Rais.
Untuk mewujudkan tagline demokrat, pihaknya lanjut H.Rais telah memilih tim pemenangan yang telah berkomitment untuk selalu peduli dan memberi solusi kepada masyarakat.
Sehingga bagi mereka yang ingin masuk dalam tim pemenangan dirinya sebagai anggota DPRD Provinsi NTB periode berikutnya dengan sebutan; “R2” (Rais-Roman-red) dengan akronim “Rahasia Religi” sangatlah sulit.
“Jadi saya tahu bahwa yang masuk tim ini bukan orang sembarangan. Dan supaya kawan-kawan tahu bahwa tim ini bukan sekedar Roman-Rais tetapi rahasia religi,”terang Bang Emet, begitu panggilan dewan provinsi ini oleh para konstituenya.
Dirinya lanjut H.Rais, mengawali politik dengan iman dan keyakinan. Dan “bertempur” dengan naluri dan nurani. Sehingga dirinya paham betul siapa yang harus “dibunuh” dan siapa yang harus “dipelihara.”
Dengan kondisi politik saat ini yang carut marut, H.Rais khawatir kalau istilah milenial akan kehilangan moment. Dimana milenial hanya bisa ber-uforia, namun tidak tahu arah dan tidak tahu apa yang diharapkan.
Dan kehadiran sekitar 600-san relawan saat acara tersebut, diyakininya bukan sekedar mengharapkan dirinya untuk kembali lagi menjadi anggota DPRD Provinsi NTB, namun ingin turut berjuang untuk masyarakat.