LOMBOKDAILY.NET – Berawal dari Nasi Balap Puyung, kisah HL.Pathul Bahri S.Ip M.AP untuk menjemput rekomemdasi agar dirinya dicalonkan jadi Gubernur NTB oleh Gerindra, yang merupakan partainya sendiri, dimulai.
Saat itu, masih dalam bulan puasa pada sekitar bulan maret hingha april 2024, HL.Pathul Bahri tiba-tiba dihubungi oleh Sekretaris Jenderal (Sekjend) Partai Gerindra, Ahmad Muzani yang meminta dirinya untuk segera ke Jakarta menemuinya.
“Suatu kali. Pak Sekjend menelpon. Pak Ketua, bisa ndak bawakan Nasi Puyung? Kita mau buka puasa ini dengan nasi balap puyung. Siap pak sekjend! Saya berangkat (ke Jakarta) membawa Nasi Balap Puyung bersama teman-teman,” kata HL.Pathul Bahri, memulai ceritanya saat memberikan sambutan di Pullman Hotel Kuta Mandalika, Rabu 17 Juli 2024.
Setiba di Jakarta, oleh Sekjend, Miq Pathul sapaan akrab Ketua DPD Gerindra NTB ini, diminta untuk istirahat sekaligus merenung dan berdoa serta bermunajad kepada Allah SWT, kalau memang mimpi-mimpi untuk menjadi pemimpin lebih tinggi dari yang telah diraih saat ini, Sekjend berpesan bagaimana agar bisa diraih.
“Jadi, menjemput takdir itu penting, tetapi takdir itu hanya ada digaris tangan masing-masing orang, ” ucap Miq Pathul mengutip kalimat Sekjend yang saat itu berpesan kepadanya.
Akhirnya, lanjut Miq Pathul yang juga Bupati Lombok Tengah ini memyampaikan, sekembali dari Jakarta saat itu, dirinya mencoba memasang baliho yang mengindikasikan dirinya akan maju mencalonkan diri sebagai Gubernur NTB.
Setelah itu, dirinya lanjut Miq Pathul, dipanggil lagi oleh Sekjend ke Jakarta. Saat itu dirinya kemudian ditanya, apakah sudah istkharah terkait apalah sudah mantab akan maju atau tidak sebagai calon gubernur di NTB. Ketika itu, Miq Pathul menjawab, sudah. Saat ditanya langsung sekjend apa hasilnya? Dan ia menjawab ” Abu-abu Pak Sekjend.”
Dirinya lanjut Miq Pathul, menjawab abu-abu daripada dirinya salah menjawab. Diakuinya saat itu, dirinya lelah mikir mengenai apa yang dimaksud oleh Sekjend saat itu. Sehingga dirinya terus merenung dan memohon kepada yang maha kuasa.
Pada kesempatan berikutnya, Miq Pathul kemudian berangkat ke Jakarta ke DPP Partai Gerindra dengan tanpa dipanggil lagi. Setibanya di Jakarta, beliau lalu menceritakan kalau tidak bisa tidur dengan apa yang dialaminya saat itu.
“Saya belum mampu menterjemahkan bahasa-bahasa yang disampaikan oleh pak sekjend. Itulah sebab saya akhirnya menghadap ke Pak Sekjend,” kata Miq Pathul.
Saat bertemu Sekjend, Sekjend saat itu menyampaikan kalau mimpi-mimpi Miq Pathul rupanya belum datang seperti yang sudah disampaikan sebelumnya.
“Maka saya saat itu langsung menjawab, kalau begitu Miq Iqbal (jadi calon Gubernur di NTB,” tutur Miq Pathul di hadadapan Sekjend dan ratusan Kader Gerindra yang saat itu hadir di lokasi acara.
Dirinya lanjut Pathul, menyampaikan ke Sekjend saat itu, samikna watokna. Sesuai potongan Annur Ayat 5 Quran ” Mendengar dan Mengikuti Petunjuk Allah SWT” Maka pihaknya saat menyampaikan pidatonya itu tandas Miq Pathul, belum bisa menyatakan kalau Miq Iqbal calon gubernur dari Gerindra, karena nanti akan disampaikan langsung oleh Sekjend.