♦DOMPU –Bendungan Tanjun yang berada di Desa Tanjun, Kecamatan Manggelewa, Kabupaten Dompu merupakan sumber irigasi di wilayah ini. Gubernur NTB terpilih Dr H Lalu Muhamad Iqbal (LMI) melihat masalah irigasi yang menghambat sektor pertanian di Dompu.
Nanang Suardi, warga Desa Tanjun, mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap saluran irigasi yang belum selesai. Ia mengatakan, meskipun Bendungan Tanjun memiliki potensi besar untuk mengatasi permasalahan air di sektor pertanian, ketidakselesaan infrastruktur irigasi membuat masyarakat kesulitan mendapatkan air untuk mengairi sawah mereka.
“Bendungan ini seharusnya bisa memberikan manfaat besar, tapi kami masih kesulitan karena saluran irigasinya belum selesai,” katanya, Senin (20/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Gubernur NTB terpilih Dr H Lalu Muhammad Iqbal, bersama Kepala Balai Teknik Bendungan dan pejabat setempat, meninjau Bendungan Tanjun di Dompu. Kunjungan ini bertujuan untuk memantau perkembangan proyek irigasi yang terbengkalai sejak 2018.
Menanggapi keluhan tersebut, LMI mengungkapkan, kunjungannya kali ini bertujuan untuk meninjau langsung kondisi di lapangan dan merumuskan solusi yang tepat. Ia mengakui bahwa penyelesaian masalah tersebut tidak akan instan, tetapi pihaknya berkomitmen untuk mencari jalan keluar yang tepat.
“Kami datang untuk mendengar langsung dan mempelajari masalah yang ada. Kami berkomitmen untuk mencari solusi dengan melibatkan semua pihak terkait,” katanya.
Meskipun belum dilantik secara resmi, Dr. Iqbal bersama Wakil Gubernur NTB terpilih, Hj. Indah Damayanti Putri, telah berkomitmen untuk terjun langsung ke lapangan guna memahami lebih dalam berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat, termasuk masalah irigasi yang sangat krusial bagi sektor pertanian di Dompu.
Mantan Dubes Turki ini menekankan kolaborasi antara pemerintah provinsi, kabupaten, dan masyarakat sangat diperlukan untuk menyelesaikan masalah yang ada. Ia juga menegaskan pentingnya pendekatan yang lebih analitis dalam menyusun langkah-langkah yang efektif.
“Kami ingin mempelajari kondisi di lapangan sebelum merumuskan kebijakan atau langkah-langkah selanjutnya. Penyelesaian masalah ini memerlukan kerjasama dari berbagai pihak,” tegasnya.
Bendungan Tanjun, yang dibangun pada 2013 dengan kapasitas 13 juta meter kubik, dirancang untuk mendukung kebutuhan air irigasi bagi pertanian. Namun, hingga kini, bendungan yang seharusnya menjadi solusi utama belum dapat dimanfaatkan secara optimal. Salah satu penyebabnya adalah saluran irigasi yang belum rampung, yang menghambat distribusi air ke area pertanian.(*)
Penulis : Rossi
Editor : Redaksi
Sumber Berita : Lombokdaily.net