LOMBOKDAILY.NET – Dinilai gagal dalam menjaga ketertiban masyarakat (kantibmas) , Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) diminta “angkat kaki” dari Lombok Tengah (Loteng).
Salah satu indikator gagalnya kapolres, terlihat dari lambanya penyesaian kasus dugaan pembunuhan salah satu wsrga Desa Segala Anyar Kecamatan Pujut yang berakibat diblokirnya Jalan Bypass Mandalika selama sehari semalam oleh Warga Segala Anyar.
“Saat terjadi korban meninggal pada bentrok jilid pertama antara Segala Anyar versus Ketara, polisi lamban menangkap pelaku. Saat pelaku ditangkap, memicu bentrok jilid kedua bahkan jatuh korban meninggal lagi,”kata Ketua Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Sasak (AMPES) Loteng, Lalu Subadri, Kamis 8 Februari 2024 via WA.
Lalu Subadri meyakini, bila polres cepat menangani kasus dugaan pembunuhan pada jilid pertama maka bentrok jilid kedua yang justeru kembali menimbulkan korban meninggal dunia, tidak akan terjadi.
Hal itu lanjut Subadri akibat penegakan hukum di jajaran Mapolres Loteng sangat lamban atas kasus tersebut, sehingga memicu masalah-masalah baru yang dampaknya semakin buruk terhadap kondisifitas kantibmas di Loteng.
“Ini sangat kami sayangkan, apalagi kejadian ini terjadi menjelang pemilu 2024 yang tinggal menghitung hari,”imbuh Badri sapaan akrabnya.
Untuk itu, pihaknya meminta Kapolres Loteng angkat kaki dari bumi tatas tuhu trasna, dan meminta Kapolda NTB segera mencopot Kapolres Loteng dari jabatanya.
“Kami anggap Kapolres gagal dalam menjaga kondusifitas Loteng, dan banyak kasus yang lain juga lamban cara penangananya,”tandas Badri.
Dalam waktu dekat lanjut Badri, pihaknya akan menggelar aksi besar-besarana ke Mapolres Loteng untuk menyampaikan tuntutan tersebut, bersama dengan sejumlah lembaga dan aktivis lainya.
Diantara lembaga tersebut seperti, AMPES Loteng, DEKLARASI NTB, ALARM NTB, GERTAK (Gerakan Tangkap Koruptor), Gong Praja Sasak dan Bappera Loteng.
“Kami telah melakukan rapat konsolidasi untuk menggelas aksi ini. Selain lembaga, sejunlah tokoh pemuda dan masyarakat juga akan turut turun dalam aksi ini,”tandas Badri.
Menanggapi hal tersebut, Kapolres Loteng AKBP. Iwan Hidayat menyatakan, bahwa dengan ucapan bismillah, dirinya lakukan yang terbaik demi Lombok Tengah.
“Bismillah…, kita lakukan yang terbaik buat Lombok Tengah…,”kata Kapolres muda ini.
Tindakan yang telah dilakukan lanjut Kapolres, telah sesuai dengan koridor hukum dan perundang undangan yang berlaku.
“Bismillah, semoga kita semua selalu dilindungi oleh Allah SWT,”ucap Kapolres sembari mengingatkan, kalau perlu kerjasama semua pihak untuk mewujudkan ketertiban ditengah masyarakat.
Kapolres berharap agar dibantu menyelesaikan permasalahan tersebut dengan cara; mempercayakan proses hukum kepada pihaknya selaku aparat.
Dengan ucapan bismillah, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan penangkapan terhadap semua pelaku, karena telah teridentifikasi.
“Kami harap semua pihak agar bersabar, terutama proses Pemilu sekarang yang sedang kita amankan juga,”pungkas Kapolres.