LOOMBOKDAILY.NET -Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lombok Tengah, Lalu Galih Setiawan S, IP menyoroti Infrastruktur jalan Didusun Tatal yang panjangnya mencapai 3 kilometer (KM) terletak di Desa Kateng, Kecamatan Praya Barat Kabupaten Loteng.
Pria yang akrap disapa Mamiq Galih ini menyebut, selama ini pemerintah menutupi mata artinya tidak pernah memperhatikan Masalah kehidupan Warga masyarakat Dusun Tatal yang dihuni sekitar 300 pemilih tesebut. Pihaknya bisa melihat dengan kondisi masyarakat baik dalam bidang pendidikan maupun sosial maupun ekonomi masyarakatnya.” Jalur tempuhnya sangat jauh harus melalui desa pengembur Kecamatan Pujut, atau Melawati Desa tumpak atau Desa banyu Urip,” jelasnya.
Kata dia, dipastikan bakal kesulitan untuk menyelesaikan pembangunan jalan sepanjang itu. Jika mereka hanya mengandalkan anggaran dari Dana Desa (DD).
Hal itu diungkap legislator Partai NasDem ini, setelah mendengarkan aspirasi Masyarakat saat menggelar reses di Dusun Tatal Desa Kateng di Dapilnya 4 meliputi Kecamatan Praya Barat dan Praya Barat Daya Kabupaten Lombok Tengah Provinsi NTB.
“Paling urgen tadi yang disampaikan masyarakat terkait total panjang jalan dusun yang mencapai 3 kilometer. Untuk membangun jalan dari dana desa tidak mungkin terakomodir semuanya, harus ada dorongan dari DPRD,” ujar Galih seusai reses.
Selain itu lanjut dia, aspirasi masalah sarana pendidikan juga disampaikan tokoh setempat. Termasuk belum tuntasnya Rehab Halaman SDN 1 Kateng, perhatian sekolah Yayasan, Penerangan lampu jalan, olahraga, kepemudaan, UMKM, Sumur Bor, Pengadaan Terop, serta Perhatian Kelompok Peternakan.
“Kita punya pekerjaan rumah terkait pembangunan sarana pendidikan SDN 1 Desa Kateng yang belum tuntas, nanti kita akan dorong agar pembangunan sarana pendidikan ini diperhatikan pemerintah daerah. Minimalnya harus menjadi sekala prioritas di tahun 2025,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Tokoh Masyarakat menambahkan. Pembangunan jalan Dusun Tatal panjang jalan yang mencapai 3 kilometer kita harapkan agar diperhatikan,”
masih terbengkalai lantaran belum terakomodir akibat keterbatasan anggaran. Ia khawatir akan semakin terpuruk jika kondisi seperti ini tidak segera diatasi.
“Mudah-mudahan dengan kehadiran pak dewan bisa memprioritaskan pembangunan jalan Dusun/desa, ada perhatian Pemda soal Infrastuktur di tahun 2026,” tukasnya.
Penulis : Rossi
Editor : Redaksi
Sumber Berita : Lombokdaily.net