LOMBOKDAILY.NET – Salah satu kegiatan spektakuler Bau Nyale 2024 adalah karnaval dengan tema “Seribu Puteri Mandalika” yang akan dilaksanakan pada Rabu 28 Februari 2024 di Mandalika Beach Park, Desa Kuta Kecamatan Pujut Lombok Tengah NTB.
Namun, yang agak aneh dari pelaksanaan kegiatan tersebut, salah satu kesenian tradisional Lombok yang terkenal yakni Gendang Beleq, tidak digunakan untuk mengiri karnaval tersebut.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lombok Tengah, Lalu Sungkul, pada Jumat 23 Februari 2024 di temui wartawan lombokdaily.net di Kantor Bupati Lombok Tengah menjelaskan kenapa Gendang Beleq tidak digunakan pada karnaval tersebut.
Hal itu menurutnya, untuk membedakan karnaval tersebut dengan salah satu adat istiadat di Lombok yakni Nyongkolan. Karena Nyongkolan dengan karnaval sesungguhnya merupakan tradisi atau budaya yang berbeda jenisnya.
“Jangan sampai karnaval itu nanti malah tampak seperti pengantenan, sehingga ada nuansa yang berbeda akan disajikan pada karnaval Bau Nyale tahun ini,”jelas Sungkul.
Karnaval tersebut lanjut Sungkul, merupakan gambaran dari tema Bau Nyale 2024 yakni ” 1.000 Puteri Mandalika” sehingga yang akan karnaval merupakan puteri-puteri yang dikonotasikan sebagai jelmaan Puteri Mandalika yang kan hadir pada puncak bau nyale 2024 nanti.
“Para puteri dalam karnaval ini nantinya akan diiringi oleh kesenian-kesenian lain yang ragam fan jumlahnya sangat bayak di NTB ini,”imbuh Kadis yang juga mantan camat Pujut ini.
Untuk mencapai target 1.000 puteri tersebut, pihaknya lanjut Sungkul telah bekerjasama dengan sejumlah kampus yang ada di NTB. Mulai dari Poltekpar, IAIAN hingga IPDN.
“karnaval akan dipusatkan di Pantai Kuta, dan akan melewati rute jalan di sekitar pantai kuta tersebut,”ungkap Kadis yang baru beberapa minggu menjabat ini.