Lombokdaily.net -Pemerintah Daerah Lombok Tengah (Pemda Loteng) telah melakukan berbagai upaya untuk menangani angka kemiskinan pada tahun 2025. Pemda Loteng berhasil menurunkan angka kemiskinan sebesar 1,39 % dan kemiskinan ekstrem menurun drastis dari 3,40% menjadi 0,72% dalam tiga tahun terakhir. IPM Loteng meningkat dari 66,72 pada 2021 menjadi 70,41 pada 2023, menunjukkan efektivitas kebijakan di bidang pendidikan, kesehatan, dan perekonomian. Pemda Loteng menyalurkan 1.541 ton beras bantuan pangan kepada 154.127 keluarga penerima manfaat untuk membantu masyarakat kurang mampu dan menstabilkan harga pangan nasional. Pemda Loteng memberdayakan ekonomi masyarakat melalui pengembangan sektor pariwisata, pertanian, dan pembangunan infrastruktur, serta meningkatkan kompetensi tenaga kerja dan mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).”Pemda Loteng melaksanakan musrenbang tematik kemiskinan tahun 2025 untuk mengoptimalkan upaya pengentasan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem.” Jelas Bupati Kabupaten Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri Sip bersama Wabup HM Nursiah, S,Sos MSI pada Jum’at 19 September 2025.
“Pemda Loteng juga mengikuti instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2025 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Pengentasan Kemiskinan dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem, yang bertujuan untuk mengoptimalkan pelaksanaan pengentasan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem melalui keterpaduan dan sinergi program antarkementerian/lembaga dan pemerintah daerah.” Ujar Wabup Nursiah.
Bupati Loteng H Lalu Pathul Bahri mengaku bahwa Angka kemiskinan Lombok Tengah (Loteng) di tahun 2025 ini turun drastis. Pada tahun 2024 berada di angka 122,32 ribu orang miskin dan pada tahun 2025 ini turun menjadi tinggal hanya 109.25 ribu orang miskin. Hal tersebut, sesuai dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) Loteng yang menyebutkan kalau persentase penduduk miskin dari Maret 2024 hingga Maret 2025 turun hingga 1, 39. %.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dengan demikian jumlah penduduk miskin Loteng hingga saat ini berkurang dan menjadi 13,07 ribu orang. Jumlah penduduk Kabupaten Loteng mencapai 1,60 Juta. “Indeks kedalaman kemiskinan (P1) di Loteng terhitung Maret 2024 – Maret 2025 turun hingga 0, 56 point, sementara Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) turun 0,25 point,” jelas Bupati didampingi PLT Kepala BPS Loteng, Muhamad Saphoan.
Bupati Pathul juga membeberkan garis kemiskinan pada Maret 2025 sebesar Rp. 568.910 perkapita perbulan. Hal tersebut naik 3.55 persen dibandingkan garis kemiskinan pada Maret 2024.|®|
Penulis : Rossi
Editor : Redaksi
Sumber Berita : Lombokdaily.net