Lombokdaily.net -Sekertaris Jenderal NWDI Mustakim mengatakan, bahwa Konflik bersenjata antara Iran dan Israel kembali mengguncang dunia. Ledakan roket, serangan udara, dan retorika permusuhan menjadi tajuk utama berbagai media internasional.” Di tengah eskalasi ketegangan ini, suara dari Indonesia pun turut mengemuka.” Jelasnya dalam keterangannya pada Rabu 25 juni 2025.
Sekjen Liga Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI), itu menyerukan agar Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengambil sikap aktif dalam mendorong upaya perdamaian global, khususnya di Timur Tengah.
Mustakim menilai, Indonesia tidak boleh diam menyaksikan tragedi kemanusiaan yang terus terjadi akibat konflik berkepanjangan tersebut. “Indonesia memiliki posisi moral dan strategis di dunia Islam. Kita bukan hanya penonton, kita harus jadi inisiator perdamaian,” tegas Mustakim dalam pernyataannya, seraya menekankan pentingnya diplomasi damai sebagai jalan utama penyelesaian konflik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia meyakini bahwa Presiden Prabowo, dengan latar belakang militer dan pengalaman geopolitik, mampu memainkan peran penting dalam mendorong dialog dan rekonsiliasi. Menurutnya, kepemimpinan Indonesia tidak boleh hanya terfokus pada urusan domestik, tetapi juga harus hadir dalam isu-isu global yang menyangkut nilai-nilai kemanusiaan universal. “Dunia Islam membutuhkan suara yang netral namun tegas, dan Indonesia bisa menjadi jembatan damai itu,” ujarnya.
Liga NWDI, sebagai organisasi keislaman yang berakar kuat dalam tradisi pendidikan dan dakwah damai, menekankan bahwa suara umat Islam Indonesia harus menjadi bagian dari solusi, bukan diam dalam kebisuan. “Mendorong perdamaian bukan hanya kewajiban politik luar negeri, tetapi juga panggilan iman dan kemanusiaan.”imbuhnya.
Seruan ini menjadi cermin dari harapan umat dan bangsa terhadap peran aktif Indonesia dalam merawat tatanan dunia yang lebih damai. Di tengah bara konflik yang mengancam, suara dari Timur seperti Indonesia dengan warisan kebijaksanaan dan semangat ukhuwah, diharapkan mampu memberi terang dan jalan keluar dari kegelapan peperangan.
“Dampak peperangan sangat luas dan dapat dirasakan dalam berbagai aspek kehidupan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Beberapa dampak utama dari peperangan bisa kita lihat yakni,
Kerusakan Infrastruktur Peperangan sering kali menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur seperti jalan, jembatan, bangunan, dan fasilitas umum lainnya. Hal ini dapat menghambat pemulihan dan pembangunan pasca-konflik.
Kehilangan Nyawa, Peperangan menyebabkan banyak korban jiwa, baik di kalangan militer maupun sipil. Banyak orang yang terluka atau kehilangan nyawa akibat serangan, pengeboman, atau baku tembak.
Pengungsi dan Krisis Kemanusiaan, Banyak orang terpaksa meninggalkan rumah mereka dan menjadi pengungsi internal atau eksternal. Kondisi ini seringkali memicu krisis kemanusiaan dengan masalah seperti kekurangan makanan, air bersih, dan tempat tinggal.
Kerusakan Lingkungan, Peperangan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang signifikan, seperti polusi akibat bahan kimia atau bahan peledak, serta kerusakan pada ekosistem dan habitat alam.
Dampak Psikologis, Peperangan meninggalkan dampak psikologis yang mendalam pada individu dan masyarakat, termasuk stres pasca-trauma (PTSD), kecemasan, dan depresi.
Kehancuran Ekonomi, Peperangan sering kali menghancurkan ekonomi suatu negara dengan merusak fasilitas produksi, mengganggu perdagangan, dan meningkatkan biaya untuk upaya militer dan rekonstruksi pasca-konflik.
Ketidakstabilan Sosial dan Politik, Peperangan dapat menyebabkan ketidakstabilan sosial dan politik, baik di negara yang terlibat langsung maupun di wilayah sekitarnya. Hal ini bisa memicu konflik lanjutan atau perubahan besar dalam struktur pemerintahan.
Pengaruh Global, Peperangan besar dapat memiliki dampak global, seperti perubahan dalam dinamika geopolitik, perubahan harga komoditas global, dan meningkatnya ketegangan antar-negara.
Pemulihan Jangka Panjang, Pemulihan dari dampak peperangan seringkali membutuhkan waktu lama dan upaya besar dalam rekonstruksi, rehabilitasi, dan rekonsiliasi.
Dampak peperangan sangat kompleks dan membutuhkan penanganan yang holistik untuk memulihkan masyarakat dan negara yang terkena dampak.” Pungkasnya.|®|
Penulis : Rossi
Editor : Redaksi
Sumber Berita : Lombokdaily.net