LOMBOKDAILY.NET – Penurunan angka kemiskinan di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) sangat signifikan. Hal ini dibuktikan dengan posisi angka kemiskinan di Loteng terendah nomor 4 dibandingkan dengan Kabupaten lain di Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Angka penurunannya cukup baik. Apalagi di Indonesia mengalami krisis pandemi. Khususnya kabupaten Loteng pernah mengalami krisis pandemi, artinya yang dilakukan Pemkab cukup berhasil dalam mengurangi angka kemiskinan,” jelas Kapala BPS Kabupaten Loteng Syawaluddin Siregar SE, M,SI saat jumpa pers berlangsung di lantai 5 Ruang Rapat Wabup Kamis (25/7/2024).
Sesuai Data Badan Pusat Statistik (BPS), di Loteng angka kemiskinan mencapai 12,07 pada periode Maret 2024. Capaian itu tidak terlepas dari intervensi program pemerintah pusat dan Kabupaten serta banyak program yang dilaksanakan oleh Pemda dalam menanggulangi angka kemiskinan.
Dalam paparannya, angka kemiskinan Lombok Tengah tercatat pada 2023 sebanyak 12,93 persen, sehingga penurunan 0,86 persen pada periode Maret 2024 ini.
“Jumlah penduduk miskin pada Maret 2024 sebesar 122,32 ribu orang. Turun 7,42 ribu pada Maret 2023,” katanya.
Sebanyak 1.089.740. Tingkat kemiskinan diukur dari pengeluaran per kapita antara lain jumlah pengeluaran masing masing anggota keluarga dalam satu Rumah termasuk biaya pengeluaran per hari, termasuk pengeluaran harga Rokok perhari.
“Pada tahun 2017 persentase kemiskinan sebesar 15,31 persen, kemudian turun menjadi 13,87 pada tahun 2018. Pada tahun 2019 turun menjadi 13,63 persen, kemudian turun menjadi 13,44 pada tahun 2020,” imbuhnya.
Persentase kemiskinan pada tahun 2021 masih stagnan di angka 13,44 persen, kemudian turun 12,89 persen pada tahun 2022. Pada tahun 2023 naik menjadi 12,93 persen. Kemudian pada tahun 2024 turun menjadi 12,07 persen.
Kedepan pihaknya berharap kepada Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah terus berjuang menurunkan angka kemiskinan melalui berbagai program yang sudah dilakukan maupun akan dilakukan.
“Data yang kami peroleh ini berdasarkan pendataan pada Februari sampai Maret. Penurunan ini juga buah hasil intervensi dari program Pemkab Lombok Tengah pada triwulan pertama,” jelasnya.
Pihaknya memastikan pendataan yang dilakukan BPS menggunakan metode yang valid. Metode yang digunakan pun merata di seluruh Indonesia.
“Secara metodologi dapat dipertanggungjawabkan. Pendataan ini juga diawasi Bappenas dan statistik PBB,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Lombok Tengah dr H, Muhamad Nursiah, S. Sos M, SI menyampaikan bahwa keberhasilan ini tidak terlepas dari program pusat dan Pemda kabupaten Loteng, peran dinas, stikholder, tokoh pemuda serta masyarakat kabupaten Loteng kemudian Insan pers.
” Saya mohon kepada media untuk menyebarkan informasi kepada masyarakat tentang data BPS dimaksud.” harapnya.
Kepala Bapperinda Lombok Tengah Lalu Wiranata mensuport setiap program pemerintah pusat maupun Kabupaten sebab sangat berpengaruh terhadap penurunan Angka kemiskinan dikabupaten Lombok Tengah. (Rossidi)
Penulis : Jurnalist Rossi Lombokdaily.net
Editor : Rossi