LOMBOKDAILY.NET – Calon Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Muhamad Iqbal (LMI) menemui Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Lombok Barat Dr. H. Nazar Na’amy. Pertemuan itu dihelat di tengah panasnya situasi politik di Pilkada NTB 2024.
Ketua PCNU Lombok Barat Prof. Dr. H. Nazar Na’amy mengaku sangat tertarik dengan jargon yang dipakai oleh Lalu Iqbal. Ia melihat hal itu merupakan gagasan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat NTB ke depannya.
“Saya sangat tertarik dengan jargon yang NTB Mendunia itu. Dan itu saya kira menjadi impian masyarakat termasuk juga para Nahdliyyin,” kata Nazar kepada media seusai menggelar pertemuan di Kantor PCNU Lombok Barat, Sabtu (17/8/2024) sore.
Dalam pertemuan itu, Nazar tidak sendirian. Ia juga didampingi oleh sejumlah pengurus PCNU Lombok Barat dan puluhan Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama (Banser). Dalam lawatan LMI itu, pihaknya menyampaikan dukungan dan memberikan support kepada Lalu Iqbal dalam menjalankan ikhtiarnya di Pilkada tahun ini.
“Kami mendukung kepada beliau (Lalu Iqbal) semoga ikhtiar beliau, dimudahkan dan dilancarkan, semoga sukses,” imbuhnya.
Ia pun menyampaikan semua umat Nahdliyin yang tergabung dalam organ yang ada di PC NU Lombok Barat akan digerakkan untuk memenangkan pasangan Iqbal-Dinda.
“NU memang bukan partai politik. NU secara struktural tidak boleh berpolitik, tetapi hak individu itu tidak bisa diabaikan,” tegasnya.
Nazar juga meminta semua pihak untuk tetap menjaga kondusifitas menjelang pencoblosan yang akan digelar pada 27 November tahun ini. Ia menyebut politik yang dianut oleh warga Nahdliyyin adalah politik kebangsaan, sehingga pilihan yang diambil pasti akan ke sosok yang dinilai mampu memberikan solusi terhadap rakyat.
“Posisi NU di dalam politik selalu menjadi penyeimbang. Terutama di level nasional, nah begitu juga di daerah. Kami tetap memilih calon yang terbaik bagi kami,” bebernya.
Sementara itu, Lalu Muhamad Iqbal menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pengurus NU Lombok Barat yang telah memberikan sport dalam langkah politiknya.
Santri jebolan Ponpes Assalam, Surakarta ini menjelaskan dengan bergabungnya tokoh-tokoh NU ke pasangan Iqbal-Dinda saat ini. Pihaknya sangat yakin langkah-langkah politiknya akan lebih mudah.
“NU memang tidak berpolitik, tapi Nahdliyyin. Dengan bergabungnya tokoh-tokoh ini, maka secara otomatis warga Nahdliyyin sudah punya acuan gitu,” jelasnya.
Eks Dubes RI untuk Turki ini menyebut NU adalah organisasi besar yang selalu menjadi penengah dalam setiap kondisi di negeri ini.
“Politik di NU itu adalah politik kebangsaan. Jadi warga Nahdliyyin itu akan memilih figur mana yang baik bagi bangsa dan umat,” pungkasnya.