Lombokdaily. net -Angka stunting di Lombok Tengah mencapai 20% atau sekitar 18 ribu balita kasus stunting, menempatkan Lombok Tengah di urutan ke-8 dari 10 kabupaten/kota di Nusa Tenggara Barat. Pemerintah telah mengucurkan dana sebesar Rp28 miliar untuk menurunkan angka stunting di daerah tersebut.
Wakil Bupati Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr HM Nursiah, S,Sos MSI mengatakan, berdasarkan data sementara angka stunting pada semester pertama 2025 telah satu digit atau 9,56 persen.
Dalam skala nasional, prevalensi stunting di Indonesia telah turun menjadi 19,8% pada tahun 2024, dengan target penurunan lebih lanjut menjadi 14,2% pada tahun 2029. Nusa Tenggara Barat sendiri tidak termasuk dalam enam provinsi dengan jumlah balita stunting terbesar, yang meliputi
Jawa Barat : 638.000 balita,Jawa Tengah : 485.893 balita, Jawa Timur : 430.780 balita, Sumatera Utara : 316.456 balita. Nusa Tenggara Timur : 214.143 balita. Banten : 209.600 balita.
Upaya penurunan stunting terus dilakukan melalui berbagai program diloteng, termasuk intervensi gizi spesifik dan sensitif, serta peningkatan kualitas layanan kesehatan.” Upaya pemda Loteng dalam pencegahan stunting melalui seminar di SMPN 1 Praya Timur merupakan salah satu langkah strategis dalam meningkatkan kesadaran dan pengetahuan siswa tentang pentingnya gizi seimbang dan pola hidup sehat untuk mencegah stunting.”jelas Wabup HM Nursiah dihadapan Wagub NTB Bq Ibdah Damayanti Putri SE MSI pada Acara Seminar Kesehatan Penandatanganan Komitmen belangsung di Ballroom Kantor Bupati pada Rabu 13 Agustus 2025.
Seminar ini dapat mencakup topik-topik seperti, Memberikan pemahaman tentang jenis-jenis makanan yang bergizi dan bagaimana mengonsumsinya secara seimbang.
Dampak stunting
Menjelaskan tentang akibat stunting terhadap kesehatan, pertumbuhan, dan perkembangan anak.
Pola hidup sehat
Mengajarkan tentang pentingnya menjaga kebersihan, berolahraga, dan memiliki pola hidup yang aktif.” Ujar HM Nursiah.
Wabup Menambahkan Dengan diselenggarakan seminar ini, siswa di Kecamatan Praya Timur dapat memperoleh pengetahuan yang bermanfaat untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah maupun di rumah. Selain itu, seminar ini juga dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi siswa dalam upaya pencegahan stunting di masyarakat. |®|
Penulis : Rossi
Editor : Redaksi
Sumber Berita : Lombokdaily.net