Lombokdaily.net -Pemerintah Daerah (Pemda) Lombok Tengah telah melakukan beberapa langkah untuk mengatasi masalah stunting di daerah tersebut.
Seluruh kepala desa, camat, dan kepala puskesmas se-Lombok Tengah dikumpulkan wakil bupati HM Nursiah dalam rangka rapat koordinasi tim percepatan penurunan stunting (TPPS) tingkat Kabupaten Lombok Tengah 2025.
Rapat koordinasi berlangsung selama empat jam dengan diisi diskusi hangat mencari strategi dan evaluasi penanganan stunting.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Nursiah menyampaikan, stunting di Lombok Tengah dalam periode Juni 2025 berada pada posisi 9,56 persen.
“Artinya turun pada bulan periode sebelumnya yang berada pada posisi 9,86 persen. Ini sebenarnya kita ingin mengompori semangat kepala desa, camat, dan puskesmas untuk semangat termotivasi menurunkan angka stunting,” jelas Nursiah.
Sebanyak 40 Desa Menjadi Perhatian Lanjutan untuk secara khusus harus menunjukkan Keterpaduan OPD untuk Penanganan Stunting.
Pihaknya menginginkan supaya seluruh kepala desa bisa bersaing menunjukkan kreativitas menurunkan stunting.
Setiap desa mempunyai potensi yang bisa mendukung untuk menekan angka stunting.
Menurutnya, sejauh ini kendala penanganan stunting adalah dalam hal data dan pelaporan.
“Karena yang menentukan angka adalah berdasarkan pelaporan dari kita. Data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) itu yang menghasilkan data final kondisi stunting disemua kecamatan yang bersumber dari Puskesmas itu,” jelasnya.
“Bukan hanya puskesmas, tapi hubungannya dengan kominfo juga ada disitu untuk mengikuti aktivitas kita dalam penanganan stunting menjadi pelaporan ke pemerintah provinsi,” sambungnya
Menurut Nursiah, program percepatan penurunan stunting telah dianggarkan pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita stunting.
Selain itu, program di APBDes masing-masing desa tetap dilakukan untuk mendukung penurunan stunting.
“Evaluasi program penurunan stunting tersebut merupakan salah satu instrumen untuk menguji tercapainya program yang dilaksanakan dalam menargetkan penurunan stunting satu digit. Apa yang menjadi catatan dalam program itu penting dilakukan kolaborasi bersama untuk mendukung penurunan stunting ini,” kata Nursiah.
Nursiah menyebutkan, pihaknya telah menyepakati sejumlah langkah-langkah lanjutan penanganan stunting, antara lain:
– Efektivitas tugas-tugas puskesmas yang terkait dengan kepala desa, kepala Dusun dan kader Posyandu
– Intervensi berupa program yang harus lebih terukur dalam prioritas program kegiatan untuk menjawab fakta di lapangan di desa-desa. Hal ini berkaitan dengan APBDES
– Evaluasi dan strategi program. Jika dirasa kurang maksimal dalam desain maka akan dilakukan evaluasi.
Berikut beberapa upaya yang telah dilakukan :
-Peningkatan kualitas layanan kesehatan
Pemda Lombok Tengah telah meningkatkan kualitas layanan kesehatan, termasuk pelayanan kesehatan ibu dan anak, serta peningkatan gizi masyarakat.
– Program spesifik.
Pemda telah melaksanakan program spesifik untuk mengatasi stunting, seperti program pemberian makanan tambahan bagi balita yang berisiko stunting.
– Kerja sama dengan lembaga lain
Pemda juga telah bekerja sama dengan lembaga lain, seperti UNICEF, untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang stunting serta cara pencegahannya.
– Pemantauan dan evaluasi
Pemda melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap program-program yang telah dilaksanakan untuk memastikan efektivitasnya dalam mengatasi stunting.|®|
Penulis : Rossi
Editor : Redaksi
Sumber Berita : Lombokdaily.net