Lombokdaily.net -Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah menghadapi tantangan signifikan akibat pengurangan alokasi transfer dari pemerintah pusat dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2026. Pengurangan ini berpotensi berdampak langsung terhadap pencapaian target kinerja dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lombok Tengah, khususnya pada sektor infrastruktur yang menjadi prioritas utama.”Jelas Kepala Bapperida Kabupaten Loteng Lalu Wiranata, SIP MA (2/10/2025).
Ia Menjelaskan Bahwa Dampak Pengurangan Alokasi Transfer adalah Penurunan Capaian Indikator Pembangunan, Jalan kabupaten dan desa, pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi teknis, serta pembangunan fasilitas publik seperti pasar rakyat dan ruang terbuka hijau berpotensi terdampak.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pengurangan transfer pusat menimbulkan tantangan terhadap stabilitas dan ketahanan keuangan daerah, membuat APBD rentan terhadap perubahan kebijakan fiskal nasional.” Ujarnya.
Strategi Mitigasi
Penguatan Sinergi Lintas Sektor dan Wilayah, untuk efisiensi pelaksanaan program. Pemanfaatan Teknologi dan Pendekatan Berbasis Data, untuk meningkatkan efektivitas pembangunan. Pelibatan Masyarakat dan Sektor Swasta, melalui pendekatan partisipatif dan kemitraan dalam pembangunan infrastruktur. Diversifikasi Sumber Pendapatan Daerah. 1Pengembangan potensi pajak dan retribusi daerah berbasis sektor unggulan seperti pertanian, pariwisata, dan UMKM. Penguatan Kapasitas Kelembagaan. Dalam perencanaan, penganggaran, dan pengawasan fiskal.
“Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah berkomitmen untuk mewujudkan pembangunan yang inklusif, berkelanjutan, dan berbasis data, serta memperkuat fondasi keuangan daerah melalui strategi mitigasi yang tepat.” Tutup Lalu Wiranata.|®|
Penulis : Rossi
Editor : Redaksi
Sumber Berita : Lombokdaily.net