LOMBOKDAILY.NET – Setelah Kepala Dusun (Kadus) se-Lombok Tengah (Loteng), berikutnya giliran staf desa akan dibelikan sepeda motor untuk operasionalnya, dan kepala Rumah Tangga (RT) akan diberikan insentif.
Demikian diungkapkan Bupati Loteng, HL.Pathul Bahri S.Ip M.AP pada Selasa 18 Juni 2024 dalam sambutanya pada acara Silaturrahmi dalam rangka peringati hari raya idul adha sekaligus sosialisasi pembangunan Rumah Sakit (RS) Yatim dan Dhuafa Tersenyun di Eks Pasar Sulin Desa Labulia Kecamatan Jonggat.
Pada kesempatan tersebut, Bupati mengatakan kalau saat menyampaikan visi-misi Maiq-Meres jilid I dulu, ketika dirinya bertarung berpasangan dengan Dr.HM.Nursiah S.Sos M.Si dengan janji membelikan kadus sepeda motor, maka banyak masyatakat, orang dan tokoh sangsi.
“Tetapi pada kenyataanya, sekarang alhamdulillah semua kadus telah dibelikan motor untuk operasional menimgkatkan kinerjanya,”kata Bupati yang juga politisi senior Gerindra ini.
Kepala Dusun (Kadus) secara keseluruhan dengan anggaran total jumlah sepeda motor sebanyak 825 unit, telah mampu dibeli dengan total Rp. 37 miliar. Maka staf desa yang jumlahnya sekitar 600 orang se-Loteng, maka dipastikan bisa untuk dibelikan.
“Jadi kadus telah mendapatkan sepeda motor dengan tugas tambahanya sebagai sedahan, maka berikutnya kita pikirkan bagaimana RT mendapatkan insentif, kemudan staf desa mendapatkan motor. Tapi itu nanti di periode kedua (Maiq-Meres) kita berhitung,”ungkap Miq Pathul, sapaan akrab Ketua DPD Gerindra NTB.
Pernyataan Miq Pathul akan memberikan staf desa motor dan berikan RT insentif tersebut sontak dinyatakan sebagai isyarat Maiq Meres jilid II akan berlanjut pada Pilkada Loteng 2024 ini.
Usai mengikuti acara, dicecar pertanyaan sejumlah wartawan soal pernyataanya yang dinilai isyaratkan Pathul-Nursiah jilid II, Miq Pathul mencoba menepis dengan mengatakan, kalau soal motor untuk staf desa dan insentif RT memang harus dipikirkan oleh Bupati dan Wakil Bupati berikutnya.
Saat ditegaskan lagi, bahwa Wakil Bupati juga telah memberikan isyarat Maiq-Meres sehidup semati, Miq Pathul menjawab dengan singkat.
“InsyaAllah,” (Patiah)